Kalimat Pasif Adalah Dan Contohnya

Struktur Kalimat Pasif

kalimat pasif aktif contoh sangat dipelajari penting

Kalimat pasif adalah jenis kalimat di mana objek dari kalimat aktif menjadi subjek, dan subjek dari kalimat aktif menjadi pelengkap atau objek tidak langsung.

Struktur dasar kalimat pasif adalah sebagai berikut:

Subjek + Kata Bantu + Bentuk Lampau dari Kata Kerja + Pelengkap + (Oleh + Agen)

Kata bantu yang digunakan dalam kalimat pasif adalah “di-“, “di-“, atau “ter-“. Agen, yang melakukan tindakan dalam kalimat aktif, dapat dinyatakan dengan menggunakan preposisi “oleh”.

Berikut adalah tabel yang merinci bagian-bagian kalimat pasif:

Bagian Fungsi
Subjek Objek dari kalimat aktif
Kata Bantu Membantu membentuk kalimat pasif
Bentuk Lampau dari Kata Kerja Menunjukkan tindakan yang dilakukan
Pelengkap Subjek dari kalimat aktif
Agen (Opsional) Yang melakukan tindakan

Jenis-Jenis Kalimat Pasif

kalimat pasif adalah dan contohnya

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menerima tindakan yang dilakukan oleh objek.

Ada tiga jenis utama kalimat pasif:

Kalimat Pasif Langsung

Kalimat pasif langsung digunakan ketika objek kalimat aktif menjadi subjek kalimat pasif. Objek kalimat aktif menerima tindakan secara langsung dari pelaku.

Contoh:

  • Kalimat aktif: “Andi membaca buku.”
  • Kalimat pasif: “Buku dibaca oleh Andi.”

Kalimat Pasif Tidak Langsung

Kalimat pasif tidak langsung digunakan ketika objek tidak langsung kalimat aktif menjadi subjek kalimat pasif. Objek tidak langsung menerima tindakan secara tidak langsung dari pelaku.

Contoh:

  • Kalimat aktif: “Andi memberi buku kepada Budi.”
  • Kalimat pasif: “Buku diberikan kepada Budi oleh Andi.”

Kalimat Pasif Relasional

Kalimat pasif relasional digunakan untuk menyatakan hubungan antara dua kata benda. Kalimat ini tidak memiliki pelaku yang jelas.

Contoh:

  • “Rumah itu dibangun pada tahun 1990.”
  • “Mobil itu milik Andi.”

Fungsi Kalimat Pasif

kalimat pasif adalah dan contohnya

Kalimat pasif memainkan peran penting dalam bahasa Indonesia, memungkinkan penulis mengubah fokus dan penekanan dalam teks mereka. Berbeda dengan kalimat aktif yang menempatkan subjek sebagai pelaku tindakan, kalimat pasif menempatkan subjek sebagai penerima tindakan.

Penggunaan kalimat pasif sangat beragam, mulai dari mengubah fokus teks hingga memberikan penekanan pada objek yang dibahas. Berikut adalah beberapa tujuan dan fungsi utama kalimat pasif:

Menekankan Objek

Kalimat pasif dapat digunakan untuk menekankan objek yang menerima tindakan. Dengan menempatkan objek di awal kalimat, penulis dapat menarik perhatian pembaca ke aspek tertentu dari teks.

Contoh:
Laporan itu sedang disusun oleh tim.

Dalam kalimat ini, objek “laporan” ditekankan, menunjukkan bahwa laporan tersebut adalah fokus utama dari kalimat.

Menghindari Penyebutan Pelaku

Kalimat pasif dapat digunakan ketika penulis ingin menghindari penyebutan pelaku tindakan. Hal ini sering terjadi ketika pelaku tidak diketahui atau tidak penting untuk disebutkan.

Contoh:
Gedung itu telah dirobohkan.

Dalam kalimat ini, pelaku tindakan tidak disebutkan, sehingga fokusnya adalah pada tindakan yang dilakukan (“dirobohkan”) dan objek yang diterimanya (“gedung”).

Menunjukkan Keadaan

Kalimat pasif juga dapat digunakan untuk menunjukkan keadaan atau kondisi. Dalam konteks ini, subjek tidak menerima tindakan secara langsung, melainkan berada dalam keadaan tertentu.

Contoh:
Buku itu ditemukan di atas meja.

Dalam kalimat ini, subjek “buku” berada dalam keadaan “ditemukan”, menunjukkan kondisinya saat ini.

Penggunaan Kalimat Pasif yang Efektif

Kalimat pasif dapat menjadi alat yang ampuh dalam penulisan, memberikan penulis kontrol lebih besar atas struktur kalimat dan penekanan informasi. Namun, penggunaannya harus hati-hati untuk menghindari ambiguitas atau ketidakjelasan.

Kelebihan Menggunakan Kalimat Pasif

  • Menekankan objek tindakan
  • Menghindari penggunaan kata ganti yang tidak jelas
  • Menciptakan nada yang lebih formal dan objektif

Kekurangan Menggunakan Kalimat Pasif

  • Dapat membuat kalimat lebih panjang dan canggung
  • Terkadang dapat mengaburkan subjek tindakan
  • Dapat melemahkan dampak emosional atau persuasif

Tips Menggunakan Kalimat Pasif Secara Efektif

  • Gunakan kalimat pasif ketika subjek tindakan tidak diketahui atau tidak penting.
  • Pilih kata kerja yang tepat untuk menggantikan kata kerja aktif.
  • Hindari penggunaan kalimat pasif secara berlebihan.
  • Pertimbangkan dampak nada kalimat pasif sebelum menggunakannya.

Contoh Penggunaan Kalimat Pasif yang Baik

“Rumah itu dibangun pada tahun 1900.” (Subjek tindakan tidak diketahui)

Contoh Penggunaan Kalimat Pasif yang Buruk

“Buku itu dibaca oleh saya.” (Subjek tindakan diketahui)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *