Kalimat Pasif Adalah Dan Contohnya

Pengertian Kalimat Pasif

Kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya dikenai tindakan dari predikat. Berbeda dengan kalimat aktif yang subjeknya melakukan tindakan, kalimat pasif memposisikan subjek sebagai pihak yang menerima tindakan.

Kalimat pasif memiliki struktur sebagai berikut:

Subjek + Kata Kerja Bantu + Verb 3 (Past Participle) + (Oleh + Pelaku)

Contoh kalimat pasif:

* Buku itu dibaca oleh Risa.
* Rumah itu dibangun oleh tukang.

Ciri-Ciri Kalimat Pasif

kalimat pasif adalah dan contohnya

Kalimat pasif merupakan kalimat yang subjeknya dikenai tindakan, bukan melakukan tindakan. Ciri-ciri utama kalimat pasif antara lain:

Objek sebagai Subjek

Dalam kalimat pasif, objek dari kalimat aktif menjadi subjek. Misalnya, dalam kalimat aktif “Andi membaca buku”, objek “buku” menjadi subjek “buku” dalam kalimat pasif “Buku dibaca oleh Andi”.

Kata Kerja Dibantu

Kalimat pasif menggunakan kata kerja bantu “di-“, “diper-“, “dikenai”, atau “ter-” yang diikuti oleh kata kerja utama. Misalnya, dalam kalimat “Buku dibaca oleh Andi”, kata kerja bantu “di-” digunakan sebelum kata kerja utama “baca”.

Pelaku Tidak Ditunjukkan atau Diberi Penanda

Dalam kalimat pasif, pelaku (agen) dari tindakan biasanya tidak disebutkan atau ditandai dengan kata depan “oleh”. Misalnya, dalam kalimat “Buku dibaca oleh Andi”, pelaku “Andi” ditandai dengan kata depan “oleh”.

Penekanan pada Tindakan

Kalimat pasif menekankan pada tindakan yang dilakukan, bukan pada pelaku tindakan. Misalnya, dalam kalimat “Buku dibaca oleh Andi”, penekanannya adalah pada tindakan “dibaca”, bukan pada pelaku “Andi”.

Cara Membuat Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah kalimat yang fokus utamanya pada objek, bukan subjek. Objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif, sementara subjek dalam kalimat aktif menjadi objek atau penghubung dalam kalimat pasif. Kalimat pasif umumnya digunakan untuk memberikan penekanan pada objek, menghindari penyebutan subjek secara langsung, atau menunjukkan bahwa subjek tidak diketahui atau tidak penting.

Langkah-langkah Mengubah Kalimat Aktif menjadi Pasif

Untuk mengubah kalimat aktif menjadi pasif, ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Tentukan objek langsung dalam kalimat aktif.
  2. Gunakan bentuk kata kerja bantu “di-” atau “di-kan” diikuti dengan kata kerja utama.
  3. Pindahkan subjek kalimat aktif menjadi pelengkap (jika ada) atau hilangkan jika tidak diperlukan.

Tabel Konversi Kalimat Aktif ke Pasif

Berikut adalah tabel yang menunjukkan konversi kalimat aktif ke pasif:

Kalimat Aktif Kalimat Pasif
Anak itu makan apel. Apel dimakan oleh anak itu.
Guru mengajar murid-murid. Murid-murid diajar oleh guru.
Dokter memeriksa pasien. Pasien diperiksa oleh dokter.

Jenis-Jenis Kalimat Pasif

Kalimat pasif adalah jenis kalimat yang subjeknya menerima tindakan dari verba. Jenis kalimat pasif ada tiga, yaitu:

Kalimat Pasif Subjek

Pada kalimat pasif subjek, subjek menerima tindakan dari verba transitif aktif. Bentuk kalimat pasif subjek adalah sebagai berikut:

  • Objek + kata kerja bantu “di-” + kata kerja utama + (oleh + pelaku)

Contoh:

  • Buku itu dibaca oleh Andi.

Kalimat Pasif Objek

Pada kalimat pasif objek, objek menerima tindakan dari verba intransitif. Bentuk kalimat pasif objek adalah sebagai berikut:

  • Kata kerja bantu “di-” + kata kerja utama + (oleh + pelaku)

Contoh:

  • Mobil itu diperbaiki oleh mekanik.

Kalimat Pasif Impersonal

Pada kalimat pasif impersonal, subjek tidak disebutkan. Bentuk kalimat pasif impersonal adalah sebagai berikut:

  • Kata kerja bantu “di-” + kata kerja utama

Contoh:

  • Di sini dilarang merokok.

Fungsi Kalimat Pasif

pasif kalimat contoh ciri mempelajari penggunaan

Kalimat pasif memainkan peran penting dalam penulisan karena memberikan fleksibilitas dan kejelasan yang lebih besar. Dengan menggunakan kalimat pasif, penulis dapat menekankan objek atau penerima tindakan, mengubah fokus kalimat, dan menghindari ambiguitas.

Kalimat pasif terbentuk dengan menggunakan bentuk kata kerja pasif (di- + kata kerja dasar) dan diikuti oleh subjek. Contohnya, kalimat aktif “Polisi menangkap pencuri” dapat diubah menjadi kalimat pasif “Pencuri ditangkap oleh polisi”.

Kejelasan yang Lebih Besar

Kalimat pasif dapat meningkatkan kejelasan dengan mengutamakan informasi yang paling penting. Misalnya, jika ingin menekankan pencuri dalam kalimat di atas, kalimat pasif lebih efektif karena menempatkan “pencuri” di awal kalimat.

Mengubah Fokus Kalimat

Kalimat pasif juga dapat mengubah fokus kalimat. Misalnya, kalimat aktif “Mereka memperbaiki mobil” berfokus pada tindakan memperbaiki, sedangkan kalimat pasif “Mobil itu diperbaiki oleh mereka” berfokus pada objek yang diperbaiki.

Menghindari Ambiguitas

Dalam beberapa kasus, kalimat pasif dapat menghindari ambiguitas. Misalnya, kalimat aktif “Manajer menunjuk John” dapat berarti bahwa manajer menunjuk John sebagai pemimpin atau hanya menunjukkannya dengan jari. Kalimat pasif “John ditunjuk oleh manajer” menghilangkan ambiguitas ini dengan jelas menunjukkan bahwa John ditunjuk sebagai pemimpin.

Variasi Bahasa

Terakhir, kalimat pasif memberikan variasi bahasa dan membantu menghindari pengulangan yang berlebihan. Dengan menggunakan kalimat aktif dan pasif secara bergantian, penulis dapat membuat tulisan yang lebih menarik dan mengalir.

Contoh Kalimat Pasif

kalimat pasif adalah dan contohnya terbaru

Kalimat pasif merupakan jenis kalimat di mana subjek menerima tindakan yang dilakukan oleh verba. Subjek ini biasanya terletak setelah verba dan objeknya. Penggunaan kalimat pasif dapat memberikan penekanan yang berbeda pada sebuah kalimat dan dapat berguna dalam situasi tertentu.

Daftar Kalimat Pasif

Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat pasif:

  • Mobil itu dicuci oleh ayahku.
  • Surat itu dikirimkan oleh kantor pos.
  • Makanan dimasak oleh ibuku.
  • Buku itu dibaca oleh adikku.
  • Rumah itu dibangun oleh arsitek.

Kalimat Pasif yang Efektif

Kalimat pasif dapat efektif dalam situasi tertentu, seperti:

Ketika ingin menekankan objek yang menerima tindakan.
Misalnya: “Mobil itu dicuci oleh ayahku.” (menekankan mobil yang dicuci)

Ketika subjeknya tidak diketahui atau tidak penting.
Misalnya: “Surat itu dikirimkan oleh kantor pos.” (subjek tidak diketahui)

Ketika ingin menciptakan nada yang lebih formal atau objektif.
Misalnya: “Makanan dimasak oleh ibuku.” (nada yang lebih formal)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *